STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

Welcome to the College of Information Management and Computer, STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

Peta Turisme

Liburan di Jogja bingung dengan mana aja tempat-tempatnya? Yuk.. kami sudah buat Peta Turisme khusus untuk Anda para travellers, uda bukan jamannya lagi nyasar atau bingung mau ke mana ya…

Sunset terbaik di jogja

Alam yang merupakan ciptaan Tuhan Yang maha Kuasa sangat banyak memberikan keindahan yang luar biasa yang menjadikan kita kagum akan kebesaranNya. Dibeberapa lokasi kita dapat menikmati keindahan matahari terbenam atau…

Rumah Ledok Kalasan

Ingin makan sambil merasakan nuansa Jawa? Datang saja ke Lemah Ledok Garden

Fc Barcelona

scuad Fc Barcelona back in full training

Minggu, 24 Februari 2013

Swansea Bikin Rekor Hebat di Final Piala Liga Pertamanya

Swansea Bikin Rekor Hebat di Final Piala Liga Pertamanya

Beritabola.com Jakarta - Baru pertama masuk final Piala Liga Inggris Swansea langsung memetik kemenangan dan menjadi juara. Skor telak atas Bradford City pun menorehkan rekor baru sepanjang sejarah kompetisi tersebut.

Swansea meraih trofi mayor pertama sepanjang sejarahnya setelah menundukkan Bradford City dengan skor telak 5-0. Berlaga di Stadion Wembley, Minggu (24/2/2013) malam WIB, gol-gol kemenangan The Swans dilesakkan oleh Nathan Dyer, Jonathan De Guzman (masing-masing dua gol) dan Michu.

Dikutip dari Opta, hasil pertandingan tersebut menjadi rekor baru sepanjang sejarah Piala Liga Inggris sebagai skor terbesar di laga final. Sebelumnya, skor paling telak yang pernah tercipta adalah dengan kedudukan 4-0 yakni saat Manchester United mengalahkan Wigan Athletic di tahun 2006.

Rekor lain yang dibuat Swansea adalah terkait status mereka sebagai klub yang bukan bermarkas di Inggris. Berkandang di Kota Swansea, yang terletak di Wales, skuat besutan Michael Laudrup menjadi klub non-Inggris pertama yang merebut gelar mayor setelah Cardiff menjuarai Piala FA di tahun 1927 silam.

http://beritabola.com/liga-inggris/liga-inggris/41563-swansea-bikin-rekor-hebat-di-final-piala-liga-pertamanya.html

Debut Spesial untuk Beckham

Debut Spesial untuk Beckham

Beritabola.com Paris - David Beckham telah melakoni debutnya untuk Paris Saint Germain. Ia menyebut penampilan pertamanya buat klub Prancis itu sebagai "malam spesial" dalam kariernya.

Penampilan pertama Beckham untuk PSG dicatatkan dalam kemenangan 2-0 atas Marseille dalam laga lanjutan kompetisi Ligue 1, Minggu (24/2/2013) malam waktu setempat.

Turun sebagai pemain pengganti dengan waktu tersisa sekitar 15 menit lagi, Beckham langsung berkontribusi positif. Pemain berusia 37 tahun itu berkombinasi dengan Jeremy Menez untuk membuahkan gol kedua PSG yang dicetak Zlatan Ibrahimovic.

"Itu adalah sebuah malam spesial buat tim dan diriku," katanya seperti dikutip Sportsmole.

"Aku mendapat sambutan hangat. Mengenakan jersey PSG dan turun ke lapangan, itu semua sangat spesial," sambung Beckham.

Yang lebih spesial lagi debut Beckham itu ditandai dengan kemenangan yang membuat PSG mengokohkan diri di posisi teratas Ligue 1, unggul tiga poin dari Lyon di posisi dua dan delapan angka dari Marseille di posisi tiga.

"Menang atas Marseille dan meningkatkan jarak kami dengan mereka menjadi delapan angka, itu adalah sebuah kemenangan yang penting buat kami," tegasnya.

Marseille akan kembali dihadapi PSG di ajang Coupe de France, Rabu (27/2). Untuk laga Piala Prancis itu, Beckham diindikasikan bakal bermain sedari menit pertama.

"Beckham? Ia tadi tampil karena (Marco) Verratti sedikit lelah. Mungkin ia juga akan bermain pada hari Rabu untuk Coupe de France," kata Pelatih PSG Carlo Ancelotti kepada Canal+. 

Liga Serie A

Balotelli Dapat Perlakuan Rasis di Derby Milan

Milan - Debut Mario Balotelli di Derby della Madoninna dalam seragam AC Milan tidak sepenuhnya menyenangkan. Balotelli mendapat perlakuan rasis dari suporter Inter Milan.

Menurut laporan Guardian, para interisti terlihat melambai-lambaikan mainan pisang dan menyiuli mantan pemainnya itu selama pertandingan di Giuseppe Meazza yang berkesudahan dengan skor 1-1 pada dini hari tadi.

Meski mendapat sambutan dingin dari mantan pendukungnya, Balotelli, yang kerap kehilangan tempramen justru tidak emosi. Penyerang Italia berdarah Ghana ini menanggapi cemoohan tersebut hanya dengan menaruh jari telunjuk di bibirnya pada babak kedua.

Sementara itu penampilan Balotelli sendiri cukup mengesankan. Kendati gagal mencetak gol, pemain yang didatangkan dari Manchester City pada Januari tersebut beberapa kali mengancam gawang Inter.

Pelatih Milan Massimiliano Allegri memuji sikap tenang Balotelli saat merespon ejekan dari suporter lawan. Meskipun ini bukan pertama kalinya pesepakbola 22 tahun itu mendapat perlakuan rasis.

"Balotelli melakukannya dengan sangat baik dengan tidak bereaksi terhadap provokasi tersebut," ungkap Allegri. "Saya hanya menyayangkan dia gagal mencetak gol. Padahal dia bermain bagus di babak pertama.'

"Jangan lupakan bahwa dia masih berusia 22 tahun dan dia bermain melawan mantan klubnya. Seharusnya itu bisa diperkirakan bahwa dia mengalami tekanan berlaga di pertandingan ini.

Kejadian ini adalah yang kedua dilakukan oleh Interisti terhadap Balotelli. Sebelumnya, mereka menyanyikan lagu bernada rasis yang ditujukan kepada Balotelli dalam kemenangan 3-1 atas Chievo (12/2). Atas aksi ini Inter pun sudah mendapat hukuman.

cMilan - Debut Mario Balotelli di Derby della Madoninna dalam seragam AC Milan tidak sepenuhnya menyenangkan. Balotelli mendapat perlakuan rasis dari suporter Inter Milan. Menurut laporan Guardian, para interisti terlihat melambai-lambaikan mainan pisang dan menyiuli mantan pemainnya itu selama pertandingan di Giuseppe Meazza yang berkesudahan dengan skor 1-1 pada dini hari tadi. Meski mendapat sambutan dingin dari mantan pendukungnya, Balotelli, yang kerap kehilangan tempramen justru tidak emosi. Penyerang Italia berdarah Ghana ini menanggapi cemoohan tersebut hanya dengan menaruh jari telunjuk di bibirnya pada babak kedua. Sementara itu penampilan Balotelli sendiri cukup mengesankan. Kendati gagal mencetak gol, pemain yang didatangkan dari Manchester City pada Januari tersebut beberapa kali mengancam gawang Inter. Pelatih Milan Massimiliano Allegri memuji sikap tenang Balotelli saat merespon ejekan dari suporter lawan. Meskipun ini bukan pertama kalinya pesepakbola 22 tahun itu mendapat perlakuan rasis. "Balotelli melakukannya dengan sangat baik dengan tidak bereaksi terhadap provokasi tersebut," ungkap Allegri. "Saya hanya menyayangkan dia gagal mencetak gol. Padahal dia bermain bagus di babak pertama.' "Jangan lupakan bahwa dia masih berusia 22 tahun dan dia bermain melawan mantan klubnya. Seharusnya itu bisa diperkirakan bahwa dia mengalami tekanan berlaga di pertandingan ini. Kejadian ini adalah yang kedua dilakukan oleh Interisti terhadap Balotelli. Sebelumnya, mereka menyanyikan lagu bernada rasis yang ditujukan kepada Balotelli dalam kemenangan 3-1 atas Chievo (12/2). Atas aksi ini Inter pun sudah mendapat hukuman.

Tamansari


Tamansari


      Taman Sari Yogyakarta atau Taman Sari Keraton Yogyakarta adalah situs bekas taman atau kebun istana Keraton Yogyakarta, yang dapat dibandingkan dengan Kebun Raya Bogor sebagai kebun Istana Bogor. Kebun ini dibangun pada zaman Sultan Hamengku Buwono I (HB I) pada tahun 1758-1765/9. Awalnya, taman yang mendapat sebutan "The Fragrant Garden" ini memiliki luas lebih dari 10 hektare dengan sekitar 57 bangunan baik berupa gedung, kolam pemandian, jembatan gantung, kanal air, maupun danau buatan beserta pulau buatan dan lorong bawah air. Raja menuju ke Tamansari dari Keraton dengan mendayung perahu. Kebun yang digunakan secara efektif antara 1765-1812 ini pada mulanya membentang dari barat daya kompleks Kedhaton sampai tenggara kompleks Magangan. Namun saat ini, sisa-sisa bagian Taman Sari yang dapat dilihat hanyalah yang berada di barat daya kompleks Kedhaton saja.

      Konon, Taman Sari dibangun di bekas keraton lama, Pesanggrahan Garjitawati, yang didirikan oleh Susuhunan Paku Buwono II sebagai tempat istirahat kereta kuda yang akan pergi ke Imogiri. Sebagai pimpinan proyek pembangunan Taman Sari ditunjuklah Tumenggung Mangundipuro. Seluruh biaya pembangunan ditanggung oleh Bupati Madiun, Tumenggung Prawirosentiko, besrta seluruh rakyatnya. Oleh karena itu daerah Madiun dibebaskan dari pungutan pajak. Di tengah pembangunan pimpinan proyek diambil alih oleh Pangeran Notokusumo, setelah Mangundipuro mengundurkan diri. Walaupun secara resmi sebagai kebun kerajaan, namun beberapa bangunan yang ada mengindikasikan Taman Sari berfungsi sebagai benteng pertahanan terakhir jika istana diserang oleh musuh. Konon salah seorang arsitek kebun kerajaan ini adalah seorang Portugis yang lebih dikenal dengan Demang Tegis.

      Kompleks Taman Sari setidaknya dapat dibagi menjadi 4 bagian. Bagian pertama adalah danau buatan yang terletak di sebelah barat. Bagian selanjutnya adalah bangunan yang berada di sebelah selatan danau buatan antara lain Pemandian Umbul Binangun. Bagian ketiga adalah Pasarean Ledok Sari dan Kolam Garjitawati yang terletak di selatan bagian kedua. Bagian terakhir adalah bagian sebelah timur bagian pertama dan kedua dan meluas ke arah timur sampai tenggara kompleks Magangan.


      Halaman belakang yang luas dihiasi dengan pot-pot besar dan empat buah bangunan yang disebut dengan Gedung Papat. Bangunan ini digunakan oleh para putri keraton untuk beristirahat setelah berenang di kolam. Di dalam Tamansari terdapat tiga buah kolam, yaitu kolam untuk anak-anak, kolam utama untuk para putri, dan kolam khusus untuk Raja.

      Di sebelah selatan kolam terdapat tempat khusus bagi Raja untuk  bertapa.  Adapun di sebelah utara kolam terdapat masjid yang terletak di bawah tanah. Masjid ini sangat unik, berbentuk lorong melingkar seperti donat, dan terdiri atas dua lantai. Lantai bawah dipakai untuk jamaah wanita, lantai atas untuk jamaah pria. Tangga dari lantai bawah menuju ke lantai atas terletak di tengah-tengah lingkaran.

    Di dekat masjid terdapat Sumur Gumuling (lorong bawah tanah yang konon menghubungkan Tamansari dengan pantai Selatan). Terdapat juga terowongan bawah tanah yang menghubungkan Tamansari dengan Kraton Yogyakarta. Melalui lorong bawah tanah ini para abdi dalem hilir mudik menyiapkan segala sesuatu jika raja dan keluarga bermaksud tetirah di Tamansari.

     Bagian penting lain dari Tamansari adalah Pulau Kenanga atau Pulau Cemeti. Pulau Kenanga berupa bangunan tinggi yang berfungsi sebagai tempat beristirahat, sekaligus sebagai tempat pengintaian. Bangunan inilah satu-satunya yang akan kelihatan apabila kanal air dibuka dan kawasan Tamansari digenangi oleh air.

    Selain sebagai tempat bersantai dan berwisata keluarga raja, Tamansari juga berfungsi sebagai tempat berlindung dengan sistem pertahanan yang unik. Air di Tamansari tidak hanya berfungsi untuk memperindah taman, tetapi juga sebagai senjata rahasia untuk melindungi diri dari bahaya. Jika musuh menyerang, Sultan dan keluarganya dapat melarikan diri melalui terowongan bawah tanah. Setelah semuanya berada di tempat aman, gerbang air akan dibuka dan air akan membanjiri musuh hingga tenggelam.  

     Tamansari merupakan bangunan tua bersejarah yang memiliki makna dan nilai yang sangat kaya. Arsitektur bangunan sangat canggih, dan sudah lama menjadi studi yang mendalam bagi para arsitek serta arkheolog. Sebagian bangunan sudah rusak, tetapi bangunan yang tersisa masih mampu menggambarkan bentuk bangunan asli dulu.

    Ada dua cara untuk mengunjungi tempat ini. Pertama adalah melalui Pasar Ngasem, masuk ke dalam dan temukan sebuah gang yang disebut KP III, belok ke kiri, jalan kaki sekitar 200 m, Anda akan menemukan Pulo Kenongo dan kompleks perumahan. Yang kedua adalah melalui Jalan Taman Sari, dari Pasar Ngasem, naik becak ke Alun-Alun Selatan, sekitar 0,5 Km belok kanan, ada pintu masuk utama Timur, yang merupakan jalan ke kolam renang kerajaan.


Specifications

  • Tiket Masuk:Rp. 3.000 / orang
  • Alamat Lokasi:jl. Taman, Yogyakarta

Warung SS ( Super Sambal )


Warung SS ( Super Sambal )



     Warung bermaskot orang-orangan berbentuk cabai memakai kacamata yang satu ini adalah salah satu warung yang menyajikan rasa pedas dan hot bagi para penggemar masakan pedas abis. Bagi Anda penggemar kuliner pedas merupakan suatu kewajiban untuk makan di Waroeng Special Sambal atau lebih dikenal dengan nama waroeng SS. Warung ini bermula dari sebuah warung kakilima di Jl. Kaliurang pada bulan Agustus 2002 oleh Yoyok Heri Wahyono, dan sekarang cabang-cabangnya dapat dengan mudah ditemukan di berbagai kota besar di Indonesia seperti Jabotabek, Cirebon,Solo, Semarang, Salatiga, Pekalongan, Malang, Madiun, dan Kediri.

    Hampir di setiap cabang warung SS tidak pernah sepi pengunjung, hal ini juga yang membuat tim wisatakuliner.com penasaran untuk mampir dan mencoba masakan yang bisa membuat pengunjungnya berekspresi seperti Maskot bernama Mr Hu Hah.
      Menu yang ditawarkan sangat variatif mulai dari 23 macam sambal, 14 macam lauk, 8 macam sayuran, dan 20 macam minuman. menu andalan dari Waroeng SS cumi goreng tepung, belut goreng, ayam goreng, ikan goreng, plecing jawa, sayur asam dan sudah tentu sambalnya yang pedas abis. Ada satu menu sambal yang bernama sambal gobal gabul, sambal ini terdiri dari 5 macam sambal dan merupakan menu sambal paling favorit karena pengunjung bisa mencoba 5 macam sambal sekaligus. Selain itu, penamaan makanan dan sambal di dalam menu cukup unik sehingga mengundang rasa penasaran bagi pengunjung untuk mencoba menu-menu yang ada.
    Porsi makanan di waroeng SS terbilang imut dengan harga sangat murah jadi jangan kuatir jika memesan banyak macam menu. Macam-macam sambal sekitar Rp. 1.500 hingga Rp. 4.500 per porsinya, untuk lauk pauk sekitar Rp. 2.000 hingga Rp. 7.500, dan sayuran sekitar Rp. 2.000 hingga Rp. 3.500. Selain itu pengunjung mendapatkan fasilitas makan nasi putih sepuasnya di tempat dengan harga cukup murah yaitu Rp. 2.500,-

Specifications

  • Menu Andalan:aneka sambal, ayam goreng, cumi goreng tepung, belut goreng ( Rp. 1.500 – Rp. 7.500)
  • Jam Buka:11.00 – 22.00
  • Alamat Lokasi:Jl. Kaliurang sebelah barat Grha Sabha Pramana UGM Telp. (0274) 6880505 / 0811.251.500 / 0856.2575.039

The House of Raminten


The House of Raminten


     Kalau dilihat dari namanya, bisa dibayangkan kalau tempat makan yang satu ini memilikiliterature yang bercorak ke barat-baratan yang dipadukan dengan corak Jawa. Mungkin bagi sebagian besar warga Jogja, The House of Raminten bukan merupakan tempat yang asing lagi, bahkan mungkin sudah menjadi salah satu tempat makan yang paling favorite. Pasalnya, kalau datang pada malam hari terutama saat weekend, kita harus masuk daftar list terlebih dahulu sebelum masuk ruangan. The House of Raminten (Jamu Oyot Godhong), begitulah tulisan yang tertera di sign board yang terpampang di Jl. Faridan M Noto (Jl. FM Noto) No. 7, Kota baru, Jogjakarta.
     Untuk mencapai lokasinya cukup mudah, kalau dari arah Hotel Novotel atau RS Bethesda, arahkan saja kendaraan ke Jl. Suroto kemudian pada pertigaan pertama belok ke kanan menuju Jl. Sabirin lurus terus sampai bertemu dengan Jl. Faridan Muridan Noto (Jl. FM Noto) belok ke kiri, kita bisa menemukan The House of Raminten berada di sebelah kanan jalan. Lokasinya tapat berada di sebelah Mirota Bakery, selain itu juga tidak jauh dari Santika Hotel dan juga Stasiun Lempuyang, Jogjakarta.
      Kalau dilihat dari luar, The House of Raminten ini merupakan sebuah café nyentrik tempatnyahang out anak muda, namun bercorak Jawa, hal itu terlihat dari sebuah Kereta Kuda yang terpajang di luar. Ketika kami tiba dilokasi, matahari sudah tidak berada pada tempatnya, gelapnya malam sudah mulai melekat diiringi dinginnya udara Jogja di malam hari. Dari depan terlihat cahaya lampu-lampu yang redup menghiasi seluruh element café yang memiliki corak Jawa tersebut. Setelah masuk ke dalam café, suasananya benar-benar diluar dugaan, sangat jauh berbeda dengan café-café yang selama ini kita kenal. Ada berbagai perasaan yang bercampur aduk disana, antara suasana nyantai dengan bau mistis yang menyelimuti.
     Dekorasi ruangannya dipenuhi berbagai barang unik khas Jawa dengan aroma mistik yang cukup melekat. Setelah berada di dalam ruangan, akan tercium aroma dupa yang berpadu dengan bunga-bunga. Dan terlihat pula dupa/ hio-hio ditancap dibeberapa tempat, bunga-bunga yang ditaruh di dalam wadah diletakkan di sana-sini, serta lagu gendingan Jawa dan ruangannya yang redup berhiaskan cahaya lilin semakin menambah suasana mistis. Selain itu, deretan waitress yang mengenakan kebaya kemben lengkap dengan selop bakiak khas Jawa. Sedangkan untuk waiter mengenakan celana batik lengkap dengan keris, setiap pelayan dilengkapi dengan walkie talkie, dompet dan nota pembayaran, sehingga tidak ada meja kasir khusus. Sedangkan untuk memanggil mereka, kita cukup membunyikan kentongan yang tersedia di meja.
      Suasananya yang begitu unik, rasanya ada yang kurang kalau tidak menyusuri setiap sudut dari café yang satu ini. Dan benar saja, dibagian belakang menuju toilet ada kandang kuda yang lengkap dengan kudanya yang terlihat cukup terawat dan gagah. Dibagian lain juga terlihat ada pendopo dan dek untuk naik ke ruangan atas. Ada sebuah ruangan yang kelihatannya sengaja dibiarkan terbuka dan cahaya remang-remang terpancar dari dalamnya, terlihat seorang ibu-ibu tua dengan memakai pakaian seperti abdi dalem keraton yang sedang duduk. Sedangkan disana terlihat beberapa barang-barang antik disertai dengan aromadupa/kemenyan yang berpadu dengan bunga-bunga.
      Setelah kembali ke meja, ternyata pesanan sudah tersaji di atas meja dengan rapi, ada Cunduk Raminten, Tahu Bola, Sego Kucing, Wedang Sere dan Es Klamud. Selain tempatnya yang unik, penyajiannya hidangannya juga cukup unik, mulai dari tempat penyajian makanan hingga bentuk gelasnya yang unik, seperti ukuran gelasnya yang jumbo atau tinggi gelasnya yang mungkin mencapai ±40 cm. Bisa dibayangkan sendiri bagaimana cara untuk meminumnya, gelasnya yang harus diturunkan atau kita yang harus berdiri untuk meminumnya, tinggal pilih salah satu saja.
      Meski tempatnya terkesan high class, tapi untuk masalah menu dan juga harganya sungguh diluar dugaan. Hampir semua sajiannya baik untuk makanan, dessert maupun minumannya hanya berkisar antara seribu rupiah hingga 25ribu rupiah. Misalnya saja untuk menu sego kucing (menu khas angkringan) yang identik dengan harga murah meriah, kita hanya mengeluarkan kocek mulai dari seribu rupiah sampai 5ribu rupiah. Tergantung jenis sego kucing yang kita pesan, ada yang tante (tanpa telur) atau pakte (pakek telur) dengan paketsingle, double atau triple.
   Selain sego kucing, juga tersedia berbagai menu yang cukup beragam, misalnya Cunduk Raminten. Kelihatannya  cunduk ini terbuat dari campuran daging giling dan kelapa parut yang dipadukan dengan berbagai rempah, sehingga rasanya unik dan juga gurih. Ada rawon, soto raminto, brongkos, pepes, pacikeran, satelit (sate lilit) dan masih banyak lagi menu yang lainnya. Sedangkan untuk minumannya juga sangat bervariasi, mulai dari aneka jus, beer, es krim bakar, gudir, es purworukmi dan masih banyak lagi jenis lainnya dengan nama yang unik-unik. Selain itu, tak ketinggalan juga berbagai macam jamu tradisional Jawa juga tertera di dalam list menu beserta khasiatnya.
     Meski The House of Raminten bernuansa mistis, namun café yang satu ini sangat cocok sebagai tempat nongkrong bersama teman, pasangan maupun keluarga. Dan satu lagi yang tidak kalah unik, kita juga bisa menikmati spa tradisional sambil menikmati aneka minuman, sedangkan di salah satu sudut ruangan juga terdapat seorang tukang cukur yang siap melayani pelangganya dengan mengeluarkan kocek sebesar 5ribu rupiah saja. Selain di Jl. FM Noto 7 Kotabaru, kita juga bisa menemukan The House of Raminten di Mirota Batik Malioboro lantai 3 dan Jalan Kaliurang Jogjakarta, namun untuk yang di Mirota Batik suasana dan list menu sedikit berbeda dengan lokasinya lainnya.

Specifications

  • Menu Andalan:Cunduk Raminten(Rp. 11.000), Nasi Kucing (Rp. 1.000 – Rp. 5.000), Wedang Sere (Rp. 10.000), Es Klamud (Rp. 13.000) Cunduk Raminten(Rp. 11.000), Nasi Kucing (Rp. 1.000 – Rp. 5.000), Wedang Sere (Rp. 10.000), Es Klamud (Rp. 13.000)
  • Jam Buka:Setiap Hari 24 jam
  • Alamat Lokasi:Jl. FM Noto No. 7, Kotabaru, Jogjakarta Telp : 0274-547315, 586928 Jl. FM Noto No. 7, Kotabaru, Jogjakarta Telp : 0274-547315, 586928

Nasi Campur Gejayan Pak Yo


Nasi Campur Gejayan Pak Yo


        Malam-malam mencari kuliner di kota Jogja cukup mudah, mau hujan atau tidak bukan menjadi masalah yang berarti. Ada cukup banyak kuliner menarik yang bisa kita singgahi, salah satunya yang ada di Jalan Gejayan yang juga sering disebut sebagai Jalan Afandi, sebelum lampu merah di seberang jalan. Nasi Campur Gejayan Pak Yo ini hanya menempati emperan Apotik Ardi Farma, jadi hanya buka mulai dari jam setengah 10 malam sampai jam 4 dini hari. Untuk aksesnya cukup mudah, karena jalan ini merupakan jalan utama. Kalau misal dari Jalan Ring Road Utara, tinggal arahkan kendaraan menuju jalan Gejayan (Jl. Afandi) langsung, lurus terus ke Selatan sampai bertemu lampu merah yang menuju ke jalan Solo, lapaknya tepat berada di sebelah kanan.
         Hujan yang mengguyur sebagian kota Jogjakarta tak kunjung reda, tapi bukan menjadi alasan untuk tidak singgah ke lapak Pak Yo. Saya bersama tim wisatakuliner.com yang lain turun dari mobil kemudian berlari menembus hujan rintik untuk sampai ke lapak Pak Yo. Mungkin karena cuaca sedang hujan, sehingga suasananya tidak terlalu ramai. Aneka macam sayur dan lauk-pauk dijajar rapi di atas meja, ada sayur lodeh, opor, gudeg, telur ceplok, telur dadar, ikan kembung, kering tempe dan masih banyak lagi menu khas rumahan dan nasinya masih mengepulkan asap.
        Para pengunjung warung Pak Yo ini hanya disediakan kursi-kursi plastik dan beberapa meja kecil saja untuk menikmati masakan Pak Yo, semuanya ditata secara sederhana tapi tetap rapi. Jika hari tidak sedang hujan warung ini selalu penuh dengan antrian para pengunjung yang rata-rata mahasiswa kota Jogja ini. Bahkan kadang sebelum warung ini buka sudah banyak orang yang mengantri untuk menikmati masakan disini.
       Nasi putih dengan sedikit sayur lodeh, kering tempe dan telur dadar sebagai lauknya, kepulan asap yang keluar dari nasi menyampaikan aroma lauk yang menggoda. Rasanya memang khas masakan rumah ala pedesaan, sederhana tapi terasa khas dan selalu dirindukan. Pasalnya, Pak Yo bisa menghabiskan beras hingga 25 kg sampai 30 kg setiap hari untuk melayani pembelinya yang kebanyakan mahasiswa. Selain rasanya yang enak, mudah diakses, harga juga terbilang cukup murah. Untuk seporsi nasi campur biasanya sekitar 8ribu rupiah saja, tapi tergantung lauknya, karena penghitungan berdasarkan lauknya. Kalau ingin mencicipi nasi campur ini, kita juga bisa datang ke Warungnya yang ada di dalam gang sebelah lapak Pak Yo yang ini. Biasanya warung ini sudah buka dari jam 6 sore, tapi gang tersebut tidak bisa dilewati kendaraan roda empat.
Lila, Januari 2012 


Specifications

  • Menu Andalan:Nasi Campur (±Rp. 8.000 – Rp. 15.000)
  • Jam Buka:21.30 - 04.00
  • Alamat Lokasi:Jl. Gejayan (Jl. Afandi, Depan Apotik Ardi Farma), Jogjakarta Telp. 0813.2840.8488